Sumbang pendekar

Mata tersedar dari lamunan panjang sang pendekar,
susuk tubuh perkasa dirasa tidak tergugahkan,
seribu musuh bukan lawan setara,
hanya diri yang bakal menjatuhkannya...

Dia tersungkur tanpa tersedar,
tersadung banir jahiliyyah menceracak,
dilitipi warna tanah mengelirukan,

Jatuh tanpa sedar,
bangkit...bangkit...bangkit,
namun terus jatuh,
sehingga luka mula berdarah,
sakit mula menjengah.

Hari ini matanya melirik ke bawah,
tersentak,
akan parahnya cedera,
hingga kudrat tiada bersisa.

Luasnya anagogi alami,
tanpa ingat diri hanya petandang bersinggah,
mencari bekalan guna mengumpul kekuatan,
untuk menjatuhkan apa yang perlu dijatuhkan,
dan mendirikan apa yang patut didirikan.

Pendekar kini melangkah semula,
bersama semangat luar kebiasaan,
diri ini mampu ditumbangkan,
hanya langit yang menjadi batasnya.

p/s:Ibrah dalam perjuangan...serdadu alami kini memacu kudanya ke gerbang kegemilangan.Insya-ALLAH wa ALLAHU AKBAR!!


Category: 0 comments